yang dilarang sekarang di beberapa tempat, atau hanya tersedia untuk mengikat pembelian Anda dengan premi keterlaluan, miliaran tas “T-shirt” yang digunakan setiap tahun menghadirkan limbah serius. Masalah manajemen. Apakah bertiup melintasi lanskap seperti tumbleweed sintetis, mengambang di lautan sebagai ubur-ubur ersatz, atau menyumbat aliran limbah kota, menemukan cara untuk menghadapinya benar-benar dapat membuat perbedaan. Dan menemukan bug yang memakan antibeku polietilen dan kotoran mungkin merupakan langkah pertama yang hebat dalam bioremediasi berantakan.
Seperti halnya banyak penemuan ilmiah, belajar tentang praktik makan yang bermanfaat dan tak terduga dari tahap larva dari lilin yang lebih besar, Moth Galleria Mellonella dapat tertawa hingga kebetulan. Itu dimulai ketika biokimi [Federica Bertocchini] membersihkan infestasi lilin ngengat dari sarang lebahnya. Dia meletakkan hama lilin-loving di dalam kantong plastik, kemudian menemukan mereka telah mengunyah jalan keluar. Penasaran, dia dan [Paolo Bombelli] menjalankan beberapa eksperimen menggunakan bug. Mereka menunjukkan mekanisme itu bukan hanya mekanis dan bahwa cacing mencerna polietilen, hingga 92 mg dikonsumsi untuk 100 cacing dalam 12 jam. Itu sekitar 1.000 kali lebih cepat dari bioremediasi dengan bakteri.
Selanjutnya, bug mengeluarkan etilen glikol, bahan kimia industri yang bermanfaat, dalam prosesnya. Akhirnya, untuk melihat apakah prosesnya dapat skala, para peneliti menunjukkan bahwa homogenisasi larva lilin ngengat dapat mencerna lembaran PE. Ini dapat menghasilkan proses industri jika enzim yang terlibat dapat diisolasi dan direkayasa. Surat yang menggambarkan proses adalah bacaan yang menarik.
Meskipun yang satu ini mungkin bukan cara peretasan klasik untuk menangani daur ulang plastik, potensi untuk metode ini sangat besar. Kami berharap dapat melihat ke mana perginya.
[Gambar: César Hernández / CSIC]